Wisata Budaya

Kampung Wunga

Kampung Wunga yang berada di Desa Wunga, Kecamatan Haharu ini dipercaya sebagai kampung pertama dan merupakan nenek moyang masyarakat  Sumba. Kampung Wunga atau Kawunga memiliki arti awal berada di puncak bukit bebatuan yang tidak memiliki persediaan air. Meskipun begitu, warga yang berada di sana masih bisa bertahan hidup. Perjalanan dari Waingapu ke Kampung Wunga akan ditempuh dengan jarak 63 km.

Di kampung ini, Anda akan melihat arsitek rumah asli Sumba, tarian tradisional, dan kuburan megalitikum. Di sini, belum tersedia fasilitas pendukung wisata, seperti penginapan berbentuk hotel dan tempat makan.

Kampung Pau Umabara

Kampung Pau Umabara berada di pinggir Kali Melolo dan dapat ditempuh sekitar 60 km dari Waingapu. Kampung Pau Umabara merupakan ibu kota dari Swapraja Melolo. Di kampung ini, terdapat beberapa rumah adat dan kuburan raja dengan ukiran unik penuh sejarah. Selain itu, terdapat juga sebuah meriam kuno yang digunakan hanya pada saat prosesi penguburan raja-raja seperti saat penguburan Umbu Retang Tamba pada 2012 silam.

Kampung Kaliuda

Kampung Kaliuda merupakan desa tenun yang sudah terkenal hingga ke mancanegara. Hasil tenun ikat yang dikerjakan secara manual menggunakan bahan pewarna alami indigo yang berbeda sesuai musim. Jika di musim hujan, kain tenun memiliki warna biru yang lebih pekat, sedangkan untuk musim kemarau, merah menjadi warna yang lebih pekat.

Hampir semua penduduk desa yang berjarak 120 km dari Kota Waingapu ini merupakan penenun kain khas dengan motif kuda pacu. Dengan pengerjaan kain menggunakan alat tenun sederhana, menjadikan kain ini hanya bisa diproduksi 4-5 kain selama setahun. Prosesnya yang sulit membuat harga tenun ini sangat mahal.

Video Kambaniru Beach Hotel

Wisata Alam

Pantai Walakiri

Pantai ini terletak di Kelurahan Watumbaka, Kecamatan Pandawai. Perjalanan dari Waingapu ke tempat ini hanya membutuhkan waktu 15 menit. Selama perjalanan Anda akan melihat pemandangan savana yang menyejukkan mata.

Keunikan pantai ini adalah adanya dua jenis tekstur pasir berbeda yang hanya bisa terlihat ketika air sedang surut. Tekstur pasir di pantai ini seperti pasir pada umumnya dengan butiran-butiran berwarna putih gading.

Sementara itu, pasir di area surut seperti semen basah yang kemudian mengering dan keras. Ketika berjalan di area air surut, Anda akan merasakan tekstur pasir padat dan tidak lembek seperti pasir pada umumnya.

Di Pantai Walakiri, terdapat ratusan bintang kecil di area pasir padat yang membentuk alur garis garis ombak. Pantai dengan hamparan pasir putih ini dipercantik dengan pohon mangrove di sisi ujung pantai, baik yang besar maupun yang kecil dengan dahan yang meliuk-liuk. Bagi Anda pencinta fotografi, objek siluet pohon mangrove ini akan tampak cantik dengan latar belakang laut lepas.

Pantai Londa Lima

Pantai yang terletak di Desa Kuta dan berjarak 15 km dari Kota Waingapu ini memiliki arti bergandengan tangan atau beramai-ramai. Pasir putih dan ombak yang tenang serta pohon-pohon besar yang rindang di tepi pantai menjadikan tempat favorit wisatawan untuk berenang dan berjemur.

Keunikan pantai ini ada pada gradasi warna air lautnya yang terjadi karena perbedaan kedalaman pantai yang landai, kemudian menukik tajam menjadi laut dalam di antara Laut Sumba dan Flores. Pada hari tertentu, pantai ini dijadikan tempat diselenggarakannya upacara Hamayang, sebuah upacara adat Marapu.

Air Terjun Laputi

Air terjun yang berada di Desa Praingkareha, Kecamatan Tabundung ini terlihat mirip seperti air terjun Niagara mini. Air terjun dengan debit air deras yang dikelilingi pepohonan membuat air terjun ini tampak menarik perhatian para wisatawan.

Keunikan lain dari air terjun ini adalah adanya danau di atas air terjun yang dikenal dengan nama Danau Laputi. Lokasi air terjun ini termasuk dalam kawasan Taman Nasional Laiwangi Wanggameti yang kaya akan keanekaragaman flora dan fauna, seperti burung kakatua, julang Sumba, pungguk wengi,hingga burung madu Sumba.

Wisata Kuliner di Sumba Timur

Mencicipi kuliner Sumba Timur menjadi hal yang wajib Anda lakukan saat berkunjung ke kabupaten ini. Kuliner dengan cita rasa sangat khas di Sumba Timur memiliki keunikan mulai dari bahan baku hingga pengolahannya, berikut di antaranya:

Manggulu

Manggulu berbahan dasar pisang kepok yang dikeringkan dan kacang tanah. Proses pembuatannya dengan cara dimasak dan dibentuk seperti dodol manis yang mampu bertahan hingga enam bulan tanpa bahan pengawet.

Makanan ini mudah dibawa ke mana saja dan mampu memberikan rasa kenyang. Namun, seiring kemajuan teknologi, pembungkusan manggulu tak lagi menggunakan daun pisang, melainkan plastik.

Ikan Kuah Asam Waingapu

Di dermaga lama Waingapu, Anda akan menemukan jajajran warung makan yang menyediakan menu ikan segar, salah satunya warung makan Enjoy yang menyediakan menu ikan bakar, ikan kuah asam, cumi dan udang goreng. Ikan kuah asam ini menggunakan bagian kepala dengan bumbu yang segar meresap.